Lilypie 4th Birthday TickerLilypie 3rd Birthday Ticker

Tuesday, August 30, 2005

Malangnya Negaraku

Kemaren sore gue dapet kabar dari mama mertua kalo pasar Blok M kebakaran (kalo soal kebakaran, sepertinya kalo udah ada rencana mau renovasi, pasti deh.... ada kejadian kebakaran, sama kayak pasar tanah abang. Apa ini udah jadi trend ya???) dan ditambah lagi berita nilai rupiah yang anjlok jadi Rp.10.800an, padahal jumat sore masih sekitar Rp. 10.400an. Dan hari ini udah Rp. 11.100!!!!! Ini disebabkan harga minyak dunia yang udah menembus angka diatas $70 per barel dan juga karena badai katrina yang katanya ikut melumpuhkan kilang minyak di daerah lepas pantai Teluk Mexico, yang jadi biang kerok naiknya harga minyak dunia. Mama mertuaku itu, mama Nana, termasuk orang yang panikan. Dan kadang kadang menularkan kepanikannya kepada orang lain, termasuk gue, sehingga gue juga ikutan panik dengan melorotnya rupiah. Bukan karena gue termasuk orang yang punya banyak uang sehingga ikut ikutan memikirkan jatuhnya rupiah, tapi justru karena uang gue sedikit sehingga gue takut harga barang barang di pasar ikutan naik juga. Ditambah lagi dengan issue kalo BBM mau naik, padahal gaji gue gak naik naik sejak taun 2002 (kasian banget ya.....). Makin lama keadaan negara ini makin memprihatinkan. Negara ini, katanya negara yang kaya dengan kekayaan alam, termasuk minyak bumi, tapi kenapa kita masih import minyak dari negara lain?? Apa kita gak bisa mengolah minyak mentah sendiri sampe harus import segala? Gak hanya itu aja, kalo liat berita di TV, gue sekarang heran deh dengan keadaan jiwa orang indonesia yang cepet 'panasan' dan senengnya main keroyokan, bunuh membunuh. Orang orang jadi sadis dan gak punya perasaan lagi. Padahal, katanya kita orang yang beragama? Kemana perginya ajaran agama itu? Belum lagi berita anak hilang yang ternyata diculik (yang gue baca dari milis) sama tukang ojek langganannya dan akhirnya ditemukan meninggal. Hidup di jakarta sepertinya udah gak sehat buat perkembangan anak gue. Yang kebayang di pikiran gue, gimana kehidupan nadhisa nanti kalo negara ini amburadul? Mau pindah ke negara lain kayak om Seno dan tante Rini, gue belum punya uang sebuanyak itu. Pusing ya..... Kalo flashback waktu tinggal di jerman 3 bulan aja, rasanya seneng banget, ngeliat lingkungan sekitar yang aman, gak cuma buat kita, orang dewasa tapi juga buat anak anak. Pendidikan gratis, orang gak perlu ngoyo kerja keras, mereka masih punya banyak waktu luang buat keluarga. Jalan jalan disana pun gak perlu bawa kendaraan karena pake public transportation pun udah nyaman banget. Kapan ya indonesia akan seperti itu?

Saturday, August 27, 2005

Hari Sabtu yang Melelahkan......

Hari yang melelahkan. Memulai pagi dengan bangun siang :) karena masih ngantuk. Seperti biasa, nadhisa bangun jam 3 pagi dan harus mimi' susu. Badan nadhisa agak panas, apa mungkin karena kemaren baru imunisasi DPT ya? Tapi kan udah minta yang gak panas, kok masih panas juga???, untungnya dia gak rewel. Setelah sarapan dan mandi, gue dan yudhi pergi sebentar menengok tanah yang akan dibangun rumah nadhisa nanti. Nadhisa dengan berat hati ditinggal di rumah bersama asisten gue. Sampe di lokasi, ternyata gak ada tukang tukang yang kerja, karena urusan bikin pager udah selesai, tapi.... urusan lain masih belum selesai..... nimbun lahan yang belum ada tanahnya. Wah, keliatannya akan lebih banyak lagi pengeluaran untuk urusan urug-mengurug tanah. Setelah 1 jam-an melihat-lihat akhirnya kita pulang dan harus pergi lagi ke toko-toko bangunan di sekitar fatmawati. Ceritanya, kita agak agak panik dengan rupiah yang turun terus, karena takut harga barang jadi naik, kita mau beli barang yang kecil kecil dulu, kayak bak cucian dan kran air. Masuk ke toko satu per satu, akhirnya sampe'lah kita ke toko yang ngejual peralatan dapur, namanya RUMAH KU. Wah, disana gue jadi laper mata... kalap.... gak bisa liat barang bagus, kepengen semua. Untuk sesaat, rasa capek karena jalan jalan yang gak tau udah berapa jam, jadi terlupakan. Jadi kepengen punya dapur kayak yang ada di majalah IKEA. Duh... kapan ya bisa terwujud??? Tapi setelah melihat kesana kemari, pas ngeliat harganya...... aduh... mak.... kenapa mahal sih???? Apa karena diimport dari jerman semua yak??? Impian punya dapur bagus semakin memudar..... Akhirnya setelah bolak balik menyusuri jalan pangpol, kembalilah kita ke toko pertama buat beli bak cucian gede buat dapur kita nanti. Perjalanan belum selesai... kita masih mengunjungi sebuah toko yang menjual kulkas dan kompor gas, tapi kali ini bukan buat beli, cuma sekedar ngecek harga doang, hihihi... ngebandingin sama yang dijual di Agis. Ternyata emang lumayan murah, yah mungkin nanti kalo ada uang, kita akan balik lagi ke toko itu. Akhirnya selesai juga jalan jalan hari ini dan kita pulang. Hmmmm senengnya sampe di rumah, ketemu nadhisa lagi, yang ternyata menurut asisten gue, dari sejak gue pergi sampe beberapa menit sebelum gue pulang, dia gak bobo', maen maen aja di tempat tidur . Pas gue sampe rumah, dia lagi asik bobo'. Wah lumayan nih, gue bisa ikutan bobo' juga. Gue bobo' dulu ya..... Ok, have a nice weekend...... see you tomorrow.....

Friday, August 26, 2005

Good Friday



Berdoa, itu yang kita lakukan pagi, siang dan malam. Apa sih isi doa kita? Siang ini gue dapet sebuah email yang isi nya bagus baget dan patut menjadi bahan renungan buat kita semua.

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suaturuang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima". Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Disini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya". Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun. "Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu. "Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?",tanyaku. "Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih". "Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?", tanyaku. "Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata, "Terima kasih, Tuhan' ".

"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku. Malaikat-ku menjawab, "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamudan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini. "Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uangreceh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.

"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu. Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyakkesehatan daripada kesakitan... engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.

"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat.... Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia". "Jika engkau dapat menghadiri Gereja atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan, atau kematian... maka engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang di dunia.

"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan... maka engkau termasuk orang yang sangat jarang. "Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan. "Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima rahmat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali". TUHAN YESUS MEMBERKATI!

Send by beloved husband to my email :)

Wednesday, August 24, 2005

Daily Routine


Hari ini gue menjalani "daily routine" as a housewife. Yup..... cuti 4 bulan, gue bener bener full-time mother. Selain mengurus anak yang masih bayi, juga mengecek tagihan tagihan yang sudah mulai berdatangan, mulai dari telfon, tv kabel, kartu kredit, dll.... Pergi ke bank untuk urusan transfer transferan. Untung sekarang ada mobile banking dan internet banking , jadi untuk bayar bayar gak perlu keluar rumah. Hmmmmm... pusing sih tapi gue nikmatin aja. Ngomong ngomong tentang ngurus anak, ini adalah pengalaman pertama gue. My "little princess" lahir di hari pertama bulan juni 2005 jam 8.42am. Dia begitu mungil dengan berat 3.35kg & panjang 51cm dan.... definitely just like her father!!! Her name is Maria Serafina Nadhisaputri. Maria adalah nama baptis yang diambil dari nama Bunda Maria. Serafina berasal dari kata Seraphim (bahasa Latin), yaitu The Highest in the Nine Choirs of Angels. Nadhisaputri berarti anak perempuan yudhi dan sari. Panggilannya Nadhisa. Bayi kecilku jarang menangis tapi sekalinya nangis, aduhh... keras dan melengking, bikin sakit kepala :). Bulan pertama merawatnya, gue stress berat dan ngalamin baby blues. Mungkin karena tidur cuma beberapa jam sehari dan maunya semua dikerjakan sendiri, gue jadi kecape'an, sensitif banget, bete' sendiri dan awut awutan deh.... Kadang gue berpikir kapan waktu untuk mikirin diri gue nih?? Orang bilang kalo bayi kita tidur di siang hari, kita ikutan bobo' juga, tapi gue gak bisa tuh, gak nyenyak... malah bikin sakit kepala. Time goes by..... akhirnya gue mulai terbiasa dengan rutinitas baru ini, dan untungnya sekarang gue udah punya asisten (gue gak suka sebutan baby sitter) yang udah gue ajarin gimana caranya gendong bayi, ganti popok, mandiin, ngajak main dan jalan jalan nadhisa. Mudah mudahan nanti setelah cuti selesai, dia udah fasih... cuma gimana ya gue kok kayaknya gak rela meninggalkan nadhisa dalam waktu yang lama seorang diri... Pengen deh berenti kerja dan di rumah aja ngurusin dia tapi setiap gue inget biaya sekolahnya 3 taun lagi, dengan berat hati keinginan itu harus disingkirkan, hiks hiks..... Temen gue bilang "Elu jangan kayak orang susah, mending gak usah kerja daripada ninggalin anak sama orang yang gak elu kenal bener. Lagian rejeki anak pasti ada deh". Nah loh???? Gimana dong? Dilema ya, di satu sisi gue pengen setiap saat bareng sama anak gue tapi disisi lain gue perlu ngembangin diri gue dengan kerja, biar otak gak tumpul. Gue cuma bisa berdoa semoga gue dikasih jalan yang terbaik sama Yang Di Atas.